Tasya Tsaniyah Baginda

Tasya Tsaniyah Baginda

Minggu, 24 Januari 2010

Pendapat orang-orang tentang Jati Diri

Jati Diri itu bisa dilihat dari kepribadiannya,bagaimana dia bertanggung jawab dengan tugasnya, dia punya jati diri karena dia adalah manusia dan mahluk sosial. Dari mana dia berbicara kepada kita dan diri nya sendiri, dan dia berbicara tergantung tujuannya itu apa. Dilihat dari percaya atau tidaknya diri seseorang itu tersebut, sikap berbicaranya, bagaimana kelakuannya, dan dia mempunyai otak yang smart. Dan seorang itu bisa menjaga dirinya sendiri bisa menjaga pandangan orang-orang terhadap dirinya. Dan mencoba menjadi seorang yang mencoba menjadikan dirinya seperti orang lain. Seseorang bisa mendapatkan dan menemukan Jati Diri nya itu jikalau seseorang itu mendapatkan masalah. Dan seseorang itu bisa mendapatkan sosok Jati Diri nya kalau dia bisa berfikir secara dewasa dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Seseorang bisa mendapatkan Jati Diri nya jikalau orang itu bisa menghargai dirinya sendiri dan dia mencoba untuk menghargai orang lain. Tetapi bukan hanya orang smart yang mempunyai Jati Diri itu tersebut tetapi dilihat dari bagaimana dia menyelesaikan masalah dan bersikap kepada orang lain.

Menurut Islam Arti dari Jati Diri

Seorang mukmin dianjurkan untuk tidak banyak berceloteh dan tidak berpanjang lebar dalam berbicara, apalagi pembicaraannya mengandung kebohongan dan kebencian. Dalam hadis lain, At-Tirmidzi meriwayatkan dari Jabir r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda, ”Orang yang paling aku cintai dan sangat terdekat pada majelisku pada Hari Kiamat ialah orang yang paling baik akhlaknya. Yang paling aku benci dan paling jauh dariku pada Hari Kiamat ialah orang-orang yang banyak berbicara, besar mulut, angkuh omongannya, dan yang memuji-muji diri mereka.” Mereka bertanya, ”Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan angkuh omongannya?” Rasulullah menjawab, ”Orang-orang yang sombong.” Jati diri seorang mukmin juga terlihat dalam diamnya. Seharusnya diam ini digunakan untuk bertafakur, mengambil ibrah, dan berkontemplasi terhadap penciptaan Allah Swt. agar dia dapat mengambil nasihat dan pelajaran dari besarnya ciptaan Allah di dunia serta besarnya hikmah dalam penciptaan dunia.